Materi 6 "Somaclonal Variation"

Nama : Lina Widawati Aliyah

NPM : 23025010023

Kelas : Bioteknologi Pertanian A025

Resume materi 6 "Somaclonal Variation"

        Variasi somaklonal adalah fenomena yang umum terjadi dalam regenerasi tanaman secara in vitro, di mana terjadi perubahan genetik yang menghasilkan keragaman dalam tanaman yang dikulturkan. Keragaman ini muncul sebagai akibat dari mutasi atau perubahan genetik yang terjadi selama proses kultur jaringan. Menurut Azahra (2023) Perubahan ini dapat bersifat genetik (heritable), yang diwariskan ke generasi berikutnya, maupun epigenetik (non-heritable), yang hanya bersifat sementara dan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan kultur. Perubahan genetik yang menyebabkan variasi somaklonal terjadi karena mutasi DNA, rekombinasi genetik, perubahan jumlah kromosom (aneuploidy atau poliploidy), serta aktivitas transposon (segmen DNA yang dapat berpindah tempat dalam genom). Mutasi ini dapat terjadi secara spontan atau diinduksi oleh lingkungan kultur. Sementara itu, perubahan epigenetik disebabkan oleh metilasi DNA, modifikasi struktur kromatin, dan stres lingkungan dalam kultur jaringan. Faktor-faktor ini dapat mengubah ekspresi gen tanpa mengubah urutan DNA secara permanen.

    Proses terjadinya variasi somaklonal diawali dengan induksi kalus, di mana jaringan eksplan mengalami dediferensiasi dan membentuk massa sel tak terdiferensiasi. Sel dalam kalus mengalami pembelahan yang cepat, yang dapat menyebabkan perubahan genetik. Setelah itu, kalus mengalami rediferensiasi, membentuk tunas atau embrio somatik melalui organogenesis atau embriogenesis somatik. Tahap terakhir adalah aklimatisasi, di mana tanaman hasil regenerasi diuji untuk menilai apakah perubahan yang terjadi bersifat stabil dan menguntungkan. Variasi somaklonal memiliki banyak keuntungan dalam pemuliaan tanaman. Proses ini dapat meningkatkan keragaman genetik tanpa memerlukan rekayasa genetika, sehingga membantu dalam menciptakan varietas baru yang lebih unggul. Selain itu, variasi somaklonal dapat digunakan untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama, penyakit, dan stres lingkungan seperti kekeringan atau salinitas. Dalam industri dan penelitian, teknik ini digunakan untuk produksi tanaman unggul, pengembangan tanaman obat, serta konservasi plasma nutfah (Damayanti & Roostika, 2015).

Penyebab Variasi Somaklonal

  • Genetik (Heritable)

  1. Sudah ada dalam sel somatik eksplan.
  2. Disebabkan oleh mutasi atau perubahan DNA.
  3. Terjadi dengan frekuensi tinggi.

  • Epigenetik (Non-Heritable)

  1. Muncul selama kultur jaringan akibat stres lingkungan.
  2. Hanya bersifat sementara dan terjadi dengan frekuensi rendah.

Faktor Penyebab Lainnya
  • Dediferensiasi – Rediferensiasi: Proses regenerasi sel.
  • Stres Lingkungan Kultur: Menyebabkan metilasi DNA, amplifikasi gen, serta perubahan siklus sel.
  • Peran PGR (Plant Growth Regulators): Berpengaruh terhadap hasil akhir variasi

DAFTAR PUSTAKA 

Azahra, P. S. (2023). UPAYA MEMINIMALKAN ABNORMALITAS PADA KLON KELAPA SAWIT. WARTA Pusat Penelitian Kelapa Sawit, 28(1), 55-62.
DAMAYANTI, F., & ROOSTIKA, I. (2015). Variasi somaklonal tanaman kantong semar (Nepenthes mirabilis dan N. gracilis) secara in vitro dengan mutagen kimia kolkisin. Faktor Exacta, 8(3), 242-249.

Comments

Popular posts from this blog

Materi 1 "Basic Concepts and Development of Agricultural Biotechnology"

Materi 3 "Plant Organogenesis (Direct And Indirect Organogenesis)"

Inovasi Pertanian Berbasis IoT: Solusi Digital untuk Pembangunan Pertanian di Indonesia