Materi 3 "Plant Organogenesis (Direct And Indirect Organogenesis)"

Nama : Lina Widawati Aliyah 

NPM : 23025010023

Kelas : Bioteknologi Pertanian A025

Resume Materi 3 "Plant Organogenesis (Direct And Indirect Organogenesis)"

    Organogenesis adalah proses pembentukan organ tanaman, seperti daun, tunas, dan akar, dari jaringan tanaman yang dikultur dalam kondisi tertentu. Proses ini merupakan bagian dari regenerasi tanaman dalam teknik kultur jaringan dan dapat terjadi melalui dua jalur utama, yaitu organogenesis langsung (direct organogenesis) dan organogenesis tidak langsung (indirect organogenesis). Organogenesis memainkan peran penting dalam perbanyakan tanaman secara in vitro karena memungkinkan produksi bibit dalam jumlah besar dengan sifat yang seragam (Saepudin et al., 2023). 

Konsep Dasar Dalam Organogenesis 

1. Totipotensi 

Kemampuan setiap sel tanaman untuk berkembang menjadi individu utuh jika diberikan stimulus yang sesuai. Prinsip ini menunjukkan bahwa semua informasi genetik yang diperlukan untuk pertumbuhan dan reproduksi tanaman sudah terdapat dalam satu sel.

2. Dediferensiasi

Kemampuan sel dewasa untuk kembali ke kondisi meristematik dan membentuk titik pertumbuhan baru sebelum mengalami rediferensiasi, yaitu proses pembentukan organ baru.

3. Kompetensi

Potensi suatu sel atau jaringan untuk berkembang menjadi organ tertentu jika diberikan lingkungan yang tepat.

        Dalam kultur jaringan, tanaman dapat diregenerasikan melalui tiga jalur utama. Jalur pertama adalah regenerasi melalui meristem eksisting (microcutting), yang menggunakan jaringan meristematis untuk menghasilkan tanaman baru secara langsung. Jalur kedua adalah organogenesis, yang melibatkan pembentukan organ dari eksplan secara langsung atau melalui pembentukan kalus terlebih dahulu. Jalur ketiga adalah embriogenesis somatik, di mana sel somatik mengalami perubahan menjadi struktur mirip embrio yang dapat berkembang menjadi tanaman lengkap, mirip dengan perkembangan embrio zigotik pada tanaman secara alami.

Jenis-Jenis Organogenesis

1. Direct Organogenesis
Pembentukan tunas atau akar secara langsung dari eksplan tanpa melalui fase kalus.

2. Indirect Organogenesis
Pembentukan tunas atau akar melalui fase kalus terlebih dahulu sebelum berkembang menjadi organ tanaman.

Hormon tanaman atau Plant Growth Regulators (PGRs) berperan penting dalam menentukan arah perkembangan organogenesis. Sitokinin cenderung merangsang pembentukan tunas, sedangkan auksin lebih dominan dalam merangsang pembentukan akar (Murgayanti et al., 2021). Rasio antara sitokinin dan auksin sangat menentukan hasil organogenesis. Jika rasio sitokinin lebih tinggi daripada auksin, maka tunas akan terbentuk lebih dominan, sedangkan jika auksin lebih tinggi, maka akar atau kalus akan lebih banyak terbentuk. Namun, dalam beberapa kasus, kadar hormon endogen dalam jaringan tanaman juga mempengaruhi respons terhadap hormon eksogen yang diberikan dalam media kultur. Keberhasilan organogenesis dalam kultur jaringan dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk genotipe tanaman, komposisi media kultur, dan kondisi lingkungan. Beberapa spesies tanaman memiliki respon yang berbeda terhadap kombinasi hormon tertentu. Misalnya, beberapa tanaman herba dapat berakar tanpa tambahan auksin, sementara pada spesies lain, seperti Saintpaulia ionantha (African violet), tunas dapat berkembang dengan baik hanya dengan konsentrasi auksin yang rendah dan sitokinin dalam jumlah minimal.

DAFTAR PUSTAKA 

Murgayanti, M., Putri, A. A., & Nuraini, A. (2021). Multiplikasi tunas tanaman temu putih pada berbagai jenis karbohidrat dan sitokinin secara in vitro. Kultivasi, 20(3), 189-195.

Saepudin, A., Sunarya, Y., & Hasanah, D. M. (2023, May). Pengaruh Konsentrasi Indole Butyric Acid (IBA) dan Benzyl Amino Purin (BAP) Terhadap Pertumbuhan Eksplan Pisang Barangan (Musa Acuminata C.) secara In Vitro. In Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS (Vol. 7, No. 1, pp. 1293-1310).


Comments

Popular posts from this blog

Materi 1 "Basic Concepts and Development of Agricultural Biotechnology"

Inovasi Pertanian Berbasis IoT: Solusi Digital untuk Pembangunan Pertanian di Indonesia