Materi 2 "In Vitro Propagation Technique”

Nama : Lina Widawati Aliyah

NPM : 23025010023

Kelas : Bioteknologi Pertanian A025

Resume Materi 2 “In Vitro Propagation Technique

Teknik propagasi in vitro adalah teknik perbanyakan tanaman secara cepat dan massal dengan menggunakan jaringan atau sel tanaman yang masih aktif. Teknik ini didasarkan pada konsep totipotensi, yaitu kemampuan setiap sel tanaman untuk tumbuh dan berkembang menjadi individu utuh jika diberikan kondisi lingkungan yang sesuai. Menurut Heriansyah (2019) Pertumbuhan dan morfogenesis eksplan secara in-vitro dikendalikan oleh keseimbangan interaksi antara zat pengatur tumbuh yang ada dalam eksplan maupun yang diserap pada media kultur.

Teknik ini terdiri dari beberapa tahapan utama:

1. Persiapan

Pemilihan eksplan (bagian tanaman yang akan digunakan) dan penyiapan media kultur yang mengandung nutrisi serta hormon pertumbuhan. 

2. Inisiasi

Eksplan disterilisasi untuk menghilangkan kemungkinan kontaminasi oleh mikroorganisme sebelum ditanam dalam media kultur.

3. Inokulasi & Multiplikasi 

Eksplan mulai berkembang, membentuk tunas atau kalus, dan diperbanyak dengan memindahkannya ke media baru secara berkala.

4. Inkubasi

Penyimpanan dalam ruang kultur dengan suhu, cahaya, dan kelembaban yang terkendali.

5. Aklimatisasi

Proses adaptasi bertahap dari lingkungan laboratorium ke kondisi luar ruangan.

6. Transplantasi

Pemindahan ke media tanah untuk pertumbuhan lebih lanjut hingga siap ditanam di lapangan.

Teknik propagasi in vitro memiliki berbagai keunggulan dibandingkan metode konvensional. Metode ini memungkinkan perbanyakan tanaman dalam jumlah besar dalam waktu yang relatif singkat serta menghasilkan tanaman yang seragam dengan sifat yang sama seperti induknya. Selain itu, karena dilakukan dalam kondisi steril, bibit yang dihasilkan bebas dari penyakit dan virus. Teknik ini juga tidak bergantung pada musim, sehingga dapat diterapkan kapan saja tanpa dipengaruhi faktor lingkungan alami. Contohnya pada mangga kasturi yang merupakan salah satu varietas yang rentan kepunahan. Varietas ini mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan mangga lain karena merupakan asli daerah Kalimantan Selatan. Potensi dari mangga kasturi ini kurang bisa berkembang menjadi salah satu produk mangga unggul karena kendala-kendala seperti daging buah yang tipis, ukuran bijinya yang terlalu besar, dan lamanya umur tanaman untuk bisa berbuah dan masa panen yang terlalu singkat menjadi faktor penunjang tanaman ini semakin sulit berkembang. Usaha yang dapat di lakukan untuk mengatasi masalah ini yaitu memodifikasi budidaya tanaman menggunakan teknik bioteknologi secara kultur in vitro sehingga mampu mendapatkan buah berkualitas dengan ukuran biji yang relatif lebih kecil, atau melakukan teknik perbanyakan sambung pucuk untuk memperolah buah yang lebih besar, dengan kualitas yang tetap bagus, dan lebih cepat berbuah (Rahmawati et al., 2023). 

DAFTAR PUSTAKA

HERIANSYAH, P. (2019). Multiplikasi embrio somatis tanaman anggrek (Dendrobium sp) dengan pemberian kinetin dan sukrosa secara in-vitro. Jurnal Ilmiah Pertanian, 15(2), 67-78.

Rahmawati, A., Ngaisah, N. F., & Ismaidah, I. (2023). Kajian Upaya Peningkatan Kualitas Buah Mangga Dengan Aplikasi Bioteknologi Menggunakan Kultur In Vitro pada Tanaman. Journal of Agribusiness Science and Rural Development, 2(2), 62-69.

Comments

Popular posts from this blog

Materi 1 "Basic Concepts and Development of Agricultural Biotechnology"

Materi 3 "Plant Organogenesis (Direct And Indirect Organogenesis)"

Inovasi Pertanian Berbasis IoT: Solusi Digital untuk Pembangunan Pertanian di Indonesia